Godaan dan Cobaan dalam berdakwah adalah sunatullah yang berlaku bagi setiap penerus risalah Nabi saw. Waraqah pernah mengatakan kepada Nabi saw di awal kenabian beliau, “Tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa kecuali pasti dimusuhi.”
Hal yang sama juga dialami oleh Imam Malik. Dan ia tegar menghadapinya. Demi sampainya kebenaran di hadapan para penguasa, Imam Malik harus menghadapi siksaan. Tangannya putus oleh penguasa.
Al-Fadl bin Ziyad pernah bertanya kepada Ahmad bin Hanbal, “Siapakah yang memukul Imam Malik Rahimahullah?” Imam Ahmad menjawab, “Penguasa, dalam masalah thalaq orang yang dipaksa. Beliau tidak membolehkannya, maka mereka memukul beliau karena hal tersebut.”
Khalifah ketika itu ialah Abu Ja’far. Ia melarang Imam Malik rahimahullah untuk menyampaikan hadits:
لَيْسَ عَلَى مُسْتَكْرِهٍ طَلَاقٌ
“Talak tidab berlaku bagi orang yang dipaksa.”
Akan tetapi beliau tetap menyampaikan hadits tersebut kepada umat. Wali kota Madinah ketika itu Ja’far bin Sulaiman memanggil beliau dan menyiksanya dengan cemeti dan menarik tangan beliau hingga putus.
Inilah gambaran perasaan Imam Malik Rahimahullah ketika berhadapan dengan para penguasa, sebagaimana yang beliau katakan :
“Setiap aku menghadap penguasa maka Allah mencabut kebesaran penguasa itu dari dadaku.” Artinya, tidak ada rasa takut pada dirinya untuk menyampaikan dan mempertahankan kebenaran.
Sikap mulia itulah yang menghantarkan beliau kepada derajat yang tinggi di antara kaum muslimin. Rasulullah Shalallahu ‘alaihii Wasallam pernah bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan padanya maka Allah akan mengujinya.” (HR Al-Bukhari)
Allah berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu.” (Muhammad : 31)
Ketika seorang mukmin diuji dan sabar serta mampu mengambil hikmah, ia akan beristigfar. Ia tidak akan menyibukkan diri dengan mencela orang yang memusuhinya. Ia tahu bahwa Allah Mahaadil Ia akan memuji Allah atas keselamatan diennya dan tahu bahwa hukuman di dunia lebih ringan dan baik baginya.
_________________________
[kiblat.net]
Hal yang sama juga dialami oleh Imam Malik. Dan ia tegar menghadapinya. Demi sampainya kebenaran di hadapan para penguasa, Imam Malik harus menghadapi siksaan. Tangannya putus oleh penguasa.
Al-Fadl bin Ziyad pernah bertanya kepada Ahmad bin Hanbal, “Siapakah yang memukul Imam Malik Rahimahullah?” Imam Ahmad menjawab, “Penguasa, dalam masalah thalaq orang yang dipaksa. Beliau tidak membolehkannya, maka mereka memukul beliau karena hal tersebut.”
Khalifah ketika itu ialah Abu Ja’far. Ia melarang Imam Malik rahimahullah untuk menyampaikan hadits:
لَيْسَ عَلَى مُسْتَكْرِهٍ طَلَاقٌ
“Talak tidab berlaku bagi orang yang dipaksa.”
Akan tetapi beliau tetap menyampaikan hadits tersebut kepada umat. Wali kota Madinah ketika itu Ja’far bin Sulaiman memanggil beliau dan menyiksanya dengan cemeti dan menarik tangan beliau hingga putus.
Inilah gambaran perasaan Imam Malik Rahimahullah ketika berhadapan dengan para penguasa, sebagaimana yang beliau katakan :
“Setiap aku menghadap penguasa maka Allah mencabut kebesaran penguasa itu dari dadaku.” Artinya, tidak ada rasa takut pada dirinya untuk menyampaikan dan mempertahankan kebenaran.
Sikap mulia itulah yang menghantarkan beliau kepada derajat yang tinggi di antara kaum muslimin. Rasulullah Shalallahu ‘alaihii Wasallam pernah bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan padanya maka Allah akan mengujinya.” (HR Al-Bukhari)
Allah berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu.” (Muhammad : 31)
Ketika seorang mukmin diuji dan sabar serta mampu mengambil hikmah, ia akan beristigfar. Ia tidak akan menyibukkan diri dengan mencela orang yang memusuhinya. Ia tahu bahwa Allah Mahaadil Ia akan memuji Allah atas keselamatan diennya dan tahu bahwa hukuman di dunia lebih ringan dan baik baginya.
_________________________
[kiblat.net]
Tag :
Profil Pejuang Islam
0 Komentar untuk "Demi Kebenaran, Imam Malik Tegas Hadapi Penguasa"