Kemegahan masjid Agung Al Barkah ( masjid pemkot Kota Bekasi ) kali ini menjadi saksi betapa kaum muslimin Indonesia khususnya kaum muslimin Kota Bekasi merindukan kabar saudaranya dari Suriah yang saat ini sedang didera duka dan nestapa akibat konflik berkepanjangan antara kaum muslimin dengan rezim Basyar Assad.
Bedah Buku “Ayaturrohman fie jihad Suria” itulah acara yang menjadi magnet bagi kaum muslimin Bekasi pada hari Ahad, 1 Desember 2013 ini, Sejak pagi ratusan kaum muslimin dari berbagi penjuru kota dan berbagai elemen memadati Masjid PemKot Bekasi. Walaupun rintik hujan mengiringi namun tidak menyurutkan niat mereka untuk hadir. Tidak kurang dari 400 jamaah hadir dalam perhelatan tersebut. Meskipun event seperti ini merupakan kali pertama digelar di masjid yang menjadi ikon kota Bekasi ini namun ternyata isu Suriah telah menjadi magnet tersendiri bagi sebagian kaum muslimin sehingga dimana pun tempatnya mereka tetap hadir untuk mengetahui perkembangan dan kabar terkini dari saudaranya di negeri Syam.
Tepat pukul 09.10 WIB acara dimulai dengan penanyangan Film Api Jihad di Suriah, selanjutnya acara inti dimulai tepat pukul 09.30 WIB. Panitia yang diwakili Ustad Joko membuka acara bedah buku ini dengan memaparkan betapa pentingnya mengimani ayat – ayat Alloh dan hadits terkait dengan keutamaan negeri Syam dan termasuk keberkahan – keberkahan yang Alloh janjikan terhadap negeri Syam.
Acara yang dimoderatori oleh Ustadz Farid Ma’ruf ini menampilkan dua narasumber yang keduanya merupakan Da’i sekaligus aktifis pemerhati Dunia Islam khususnya Suriah. Kedua Tokoh tersebut adalah Ustadz DR Ahzami Sami’un Jazuli Pimpinan Pondok Pesantren Darul hikmah Bekasi dan Ustadz Oemar Mita Lc.
Ustadz Oemar Mita merupakan salah satu relawan yang pernah merasakan suasana mencekam Suriah saat di bombardir rezim Bassar Assad. Ustad Oemar Mita,Lc mengawali materinya dengan mengajak kaum muslimin untuk memahami kembali arti sebuah keberkahan. Berkah, menurut beliau adalah perkara apapun yang mendorong seseorang untuk semakin taat dan mencintai Alloh Subhanahu wata’ala. Demikian halnya negei Syam negeri yang diberkahi Alloh Subhanahu wata’ala. Pengalaman beliau selama menjadi relawan di Suriah telah membuktikan bahwa Suriah adalah negeri yang diberkahi dan penuh dengan karomah Alloh.
Karomah terbesar bagi para relawan maupun mujahidin di bumi Syam bukanlah kebal peluru atau kebal bacok, melainkan keistiqomahannya dalam iman. Keistiqomahan ini begitu nampak pada diri para mujahid Suriah. Salah satunya nampak dalam sikap mereka yang begitu berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh kaum muslimin Indonesia melalui relawan. Mereka mengungkapkan muslimin Indonesia mereka begitu indah di mata, indah di hati dan indah di kepala (maksudnya seperti sebuah mahkota ). Mereka begitu menghargai walaupun sesungguhnya nilai bantuan yang diterima tidak seberapa dibanding dengan tantangan yang mereka hadapi dalam menghadapi kekejaman rezim Assad.
Sementara Ustadz DR Ahzami Samiun Jazuli menyampaikan pandangannya terkait perkembangan konflik Suriah, Ustadz alumni S3 Riyadh yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Bekasi Jawa Barat ini memberikan catatan kepada kaum muslimin bahwa janganlah hanya menjadi penonton yang ketika Tim nya kalah bisanya hanya berkomentar namun tidak berbuat apa – apa.
Ahzami menggambarkan, saat ini penduduk muslim dunia lebih dari 1,6 milyar sementara penduduk yahudi Israel hanya sekitar 6 juta, namun mereka mampu mencaplok Palestina sedikit demi sedikit.
“Kalau kita bukan hanya penonton masa iya 1,6 milyar tidak berkutik menghadapi 6 juta...???” begitu juga dengan tragedi Suriah. Keutamaan Suriah di sisi Alloh mestinya dapat menjadi daya pikat kaum muslimin untuk ambil bagian di sana, atau setidaknya ikut membantu meringankan saudara – saudara kaum muslimin dengan memberikan bantuan sehingga kita bisa ambil bagian sebagai pemain bukan sebagai penonton, demikian pungkas ustadz Ahzami.
Acara ditutup dengan tanya jawab, dan dilanjutkan dengan penggalangan dana, tercatat sumbangan yang terkumpul sebesar Rp. 19.145.700 dan 20 Ringgit Malaysia, 2 buah jam tangan, 1 Dompet dan 1 set Giwang seberat 2 gram.
Yang menarik dalam event kali ini adalah kehadiran beberapa element ummat islam yang getol menyuarakan penolakannya terhadap Syiah di Indonesia, terlihat salah satunya dengan memasang sepanduk – sepanduk dukungan bagi muslimin Suriah dalam melawan rezim (Syi’ah) Basyar Assad dan sepanduk yang menyatakan bahwa “Syiah Bukan Islam”. Aksi pemasangan sepanduk tersebut sempat membuat kaget panitia karena sebelumnya tidak ada informasi dan kordinasi terlebih dahulu. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari si pemasng akhirnya sepanduk – sepanduk tersebut di biarkan terpasang di depan masjid sampai acara selesai.
(Syamorganizer.com)
Bedah Buku “Ayaturrohman fie jihad Suria” itulah acara yang menjadi magnet bagi kaum muslimin Bekasi pada hari Ahad, 1 Desember 2013 ini, Sejak pagi ratusan kaum muslimin dari berbagi penjuru kota dan berbagai elemen memadati Masjid PemKot Bekasi. Walaupun rintik hujan mengiringi namun tidak menyurutkan niat mereka untuk hadir. Tidak kurang dari 400 jamaah hadir dalam perhelatan tersebut. Meskipun event seperti ini merupakan kali pertama digelar di masjid yang menjadi ikon kota Bekasi ini namun ternyata isu Suriah telah menjadi magnet tersendiri bagi sebagian kaum muslimin sehingga dimana pun tempatnya mereka tetap hadir untuk mengetahui perkembangan dan kabar terkini dari saudaranya di negeri Syam.
Tepat pukul 09.10 WIB acara dimulai dengan penanyangan Film Api Jihad di Suriah, selanjutnya acara inti dimulai tepat pukul 09.30 WIB. Panitia yang diwakili Ustad Joko membuka acara bedah buku ini dengan memaparkan betapa pentingnya mengimani ayat – ayat Alloh dan hadits terkait dengan keutamaan negeri Syam dan termasuk keberkahan – keberkahan yang Alloh janjikan terhadap negeri Syam.
Acara yang dimoderatori oleh Ustadz Farid Ma’ruf ini menampilkan dua narasumber yang keduanya merupakan Da’i sekaligus aktifis pemerhati Dunia Islam khususnya Suriah. Kedua Tokoh tersebut adalah Ustadz DR Ahzami Sami’un Jazuli Pimpinan Pondok Pesantren Darul hikmah Bekasi dan Ustadz Oemar Mita Lc.
Ustadz Oemar Mita merupakan salah satu relawan yang pernah merasakan suasana mencekam Suriah saat di bombardir rezim Bassar Assad. Ustad Oemar Mita,Lc mengawali materinya dengan mengajak kaum muslimin untuk memahami kembali arti sebuah keberkahan. Berkah, menurut beliau adalah perkara apapun yang mendorong seseorang untuk semakin taat dan mencintai Alloh Subhanahu wata’ala. Demikian halnya negei Syam negeri yang diberkahi Alloh Subhanahu wata’ala. Pengalaman beliau selama menjadi relawan di Suriah telah membuktikan bahwa Suriah adalah negeri yang diberkahi dan penuh dengan karomah Alloh.
Karomah terbesar bagi para relawan maupun mujahidin di bumi Syam bukanlah kebal peluru atau kebal bacok, melainkan keistiqomahannya dalam iman. Keistiqomahan ini begitu nampak pada diri para mujahid Suriah. Salah satunya nampak dalam sikap mereka yang begitu berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh kaum muslimin Indonesia melalui relawan. Mereka mengungkapkan muslimin Indonesia mereka begitu indah di mata, indah di hati dan indah di kepala (maksudnya seperti sebuah mahkota ). Mereka begitu menghargai walaupun sesungguhnya nilai bantuan yang diterima tidak seberapa dibanding dengan tantangan yang mereka hadapi dalam menghadapi kekejaman rezim Assad.
Sementara Ustadz DR Ahzami Samiun Jazuli menyampaikan pandangannya terkait perkembangan konflik Suriah, Ustadz alumni S3 Riyadh yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Bekasi Jawa Barat ini memberikan catatan kepada kaum muslimin bahwa janganlah hanya menjadi penonton yang ketika Tim nya kalah bisanya hanya berkomentar namun tidak berbuat apa – apa.
Ahzami menggambarkan, saat ini penduduk muslim dunia lebih dari 1,6 milyar sementara penduduk yahudi Israel hanya sekitar 6 juta, namun mereka mampu mencaplok Palestina sedikit demi sedikit.
“Kalau kita bukan hanya penonton masa iya 1,6 milyar tidak berkutik menghadapi 6 juta...???” begitu juga dengan tragedi Suriah. Keutamaan Suriah di sisi Alloh mestinya dapat menjadi daya pikat kaum muslimin untuk ambil bagian di sana, atau setidaknya ikut membantu meringankan saudara – saudara kaum muslimin dengan memberikan bantuan sehingga kita bisa ambil bagian sebagai pemain bukan sebagai penonton, demikian pungkas ustadz Ahzami.
Acara ditutup dengan tanya jawab, dan dilanjutkan dengan penggalangan dana, tercatat sumbangan yang terkumpul sebesar Rp. 19.145.700 dan 20 Ringgit Malaysia, 2 buah jam tangan, 1 Dompet dan 1 set Giwang seberat 2 gram.
Yang menarik dalam event kali ini adalah kehadiran beberapa element ummat islam yang getol menyuarakan penolakannya terhadap Syiah di Indonesia, terlihat salah satunya dengan memasang sepanduk – sepanduk dukungan bagi muslimin Suriah dalam melawan rezim (Syi’ah) Basyar Assad dan sepanduk yang menyatakan bahwa “Syiah Bukan Islam”. Aksi pemasangan sepanduk tersebut sempat membuat kaget panitia karena sebelumnya tidak ada informasi dan kordinasi terlebih dahulu. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari si pemasng akhirnya sepanduk – sepanduk tersebut di biarkan terpasang di depan masjid sampai acara selesai.
(Syamorganizer.com)
Tag :
Syi'ar Dakwah
0 Komentar untuk "BEDAH BUKU AYATURROHMAN FIE JIHAD SURIAH di BEKASI"